How Is IBS-D Diagnosed? There isn’t a test that tells you if you have IBS-D (or any kind of IBS). That can cause pain, diarrhea, and other problems like gas. The result: Your intestines squeeze too hard, making food move too quickly through your system. Your brain also plays a role and may respond too much to signals that control your colon. It can react to things like stress, bacteria, and even certain foods. With IBS, your colon is more sensitive than normal. If you have a family member with IBS, your odds of getting IBS or IBS-D go up. We do know that women are more likely to have it than men, and it’s more common in adults under 50.
Dr.What Causes IBS-D? Researchers don’t know what causes IBS or IBS-D. Parasitologi kedokteran:ditinjau dari organ tubuh yang diserang Oleh Djaenudin Natadisastra, dr., Sp.ParK & Prof. Parasitlogi untuk keperawatan Oleh H.M. Upaya pencegahan yang dilakukan prinsipnya samadengan pencegahan pada kasus Schistosoma japonicum dan Schistosoma mansoni. Schistosomajaponicum adalah jenis parasit yang terdapat di Asia dari timur, di Cina, dan Filipina. Distribusi Schistosoma haematobium sebagian besar di Sub-Sahara, di lembah Sungai Nil, di Afrika, negara utara lainnya, dan di Timur Tengah. Penyebaran di Indonesia terdapat di sekitar danau Lindu Sulawesi Tengah. Kera dan babon mendapat infeksi alami, tetapi hal ini mungkin tidak penting untuk penyebaran infeksi. Di Mesir dan bagian lain Benua Afrika sebanyak 75-95% penduduk telah terkena infeksi. Sarang endemis ditemukan di Israel, Jordania, Syria, Irak, Arab, Yaman, dan daerah kecil pantai barat India. Schistosoma haematobium sangat endemis di seluruh lembah Sungai Nil dan boleh dikatakan telah menyebar di seluruh Afrika, pulau Malagasi, dan Mauritius. Tentang penyebaran Schistosoma haematobium manusia bergantung pada variasi hospes keong air. Pada kasus Schistosoma haematobium, obat yang memberi hasil sangat efektif adalah kalium dan antimonium tartrat secara intravena pada dosis maksimum dan teratur. Sebelum dilakukan pengobatan kemoterapi untuk skistosomiasis, sebaiknya dilakukan perbaikan gizi penderita. Gejala klinis yang disebabkan oleh Schistosoma haematobium polanya sama dengan dua spesies lainnya, tetapi pada kasus haematobium penderita dapat mengalami hematuria dan disuria.ĭiagnosis yang ditegakkan prinsipnya sama dengan Schistosoma japonicum dan Schistosoma mansoni. Periode prepaten biasanya membutuhkan waktu antara 10-12 minggu. pudendalis menuju vena vesicalis dan plexus pelvicus, mereka sampai dalam waktu 3 bulan setelah menembus kulit. Mereka masuk ke dalam vena mesenterica inferior, tinggal dan matang dalam vena rektalis, akan tetapi biasanya bermigrasi melalui vena hemorrhoidalis dan v. Menjelang dewasa membutuhkan waktu 20 hari sejak penetrasi ke dalam kulit. Biasanya dalam 1-2 hari, larva telah sampai venule perifer, terbawa ke jantung kanan, masuk ke dalam pembuluh darah pulmoner. Kemudian menembus ke bawah permukaan epidermis dengan lincah dalam waktu kurang dari 30 menit. Keadaan hidup bebas ini, tidak lebih dari tiga hari (biasanya 24 jam atau kurang), selama dapat bertahan tidak makan. Cercaria kontak dengan kulit, air menguap, menembus kulit, ekornya dilepaskan. Setelah meninggalkan siput, cercaria berenang aktif mencari rumah. Pada siput yang sesuai, dalam 4-8 minggu terbentuk sporokista generasi pertama dan kedua, akhirnya menjadi cercaria yang setiap hari akan lobos dart tubuh siput secara herkelompok selama beberapa minggu atau bulan. Telur, berwarna coklat kekuningan, memiliki duri terminal, transparan, berukuran (112-170) m x (40-70) m. Kerusakan dinding pembuluh darah oleh telur mungkin disebabkan oleh tekanan dalam venule, tertusuk oleh duri telur dan mungkin karena zat lisis yang keluar melalui pori kulit telur sehingga telur dapat merusak dan menembus dinding pembuluh darah, menembus mukosa sampai lumen bersama darah yang keluar dari luka, keluar bersama urine terutama pada akhir miksi atau pada tinja disentri. Tempat-tempat ektopik ditemukan pada kelenjar prostat dan jaringan subkutan lipat paha dan skrotum, jaringan kulit sekitar umbilikus, conjuctiva dan kelenjar lakrimalis. Oviposisi biasa rerjadi dalam venule kecil pada vesica urinaria dan pelvicus seperti venule rectalis. Uterus panjang sekitar 20-30 telur berkembang pada satu saat dalam uterus. Batil isap kecill, ovarium terletak posterior dari pertengahan tubuh. Cacing betina, panjang silindris, ukuran 20 x 0,25 mm. Porus genitalis tepat di bawah batil isap ventral. Persis di belakang batil isap ventral terdapat 4-5 buah testis besar. Di sebelah belakang batil isap ventral, melipat ke arah ventral sampai ekstremitas kaudal, membentuk kanalis ginekoporik. Ditutupi integumen tuberkulasi kecil, memiliki 2 batil isap berotot, yang ventral lebih besar. Cacing jantan, gemuk, berukuran 10-15 x 0,8-1 mm.